Data diri:

Rian Kurnia Nugraha
29214221
3EB34

Sabtu, 15 November 2014

Pengertian,Ciri,Fungsi dan Tujuan Manajemen

Manajemen Operasional

Yang dimaksud Operasi adalah suatu aktivitas dalam mentransformasikan input – input menjadi output – output yang dapat menambah nilai pada barang atau jasa.
Menurut Anoraga(2009)
Manajemen operasional adalah seluruh aktivitas untuk mengatur dan mengkoordinir faktor – faktor produksi secara efektif dan efisien untuk dapat menciptakan dan menambah nilai dan benefit dari produk (barang atau jasa) yang dihasilkan oleh sebuah organisasi.
Render dan Heizer (2005 : 2)mendefinisikan Manajemen Operasional adalahSerangkaian kegiatan yang membuat barang dan jasa melalui perubahan dari masukan dan keluaran.
Russel and Taylor (2002) dalam Murdifin Haming (2003 : 17)mendefinisikan Manajemen Operasional adalah Fungsi atau sistem yang melakukan kegiatan proses pengolahan masukan keluaran dengan nilai tambah yang besar.
Menurut Eddy Herjanto (2007) Manajemen operasi adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan pembuatan barang, jasa, dan kombinasinya, melalui proses transformasi dari sumber daya produksi menjadi keluaran yang diinginkan.
Suryadi Prawirosentono (2001) mendefinisikan Manajemen produksi (operasi) adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan dari urutan berbagai kegiatan untuk membuat barang (produk) yang berasal dari bahan baku dan bahan penolong lain.
Agus Ahyari mengartikan Manajemen operasi merupakan proses kegiatan untuk mengadakan perencanaan,
pengorganisasian,pengarahan,pengkoordinasian dari produksi dan proses produksi.
Aquilano (2001) Mendefinisikan Manajemen Operasional sebagai suatu proses perancangan, pengoperasian dan pengembangan dari sistem yang menghasilkan produk atau jasa utama perusahaan.
Menurut (Anoraga, 2009) proses transformasi dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Alter (mengubah)
2. Transport
3. Store (penyimpangan)
4. Inspect (memeriksa)
Dalam melakukan keempat proses transformasi di atas tentunya dibutuhkan peran dari manajer operasi yang dapat mengarahkan berbagai masukan (input) agar dapat memproduksi berbagai keluaran (output) dengan jumlah yang sesuai dengan permintaan konsumen, selain itu juga memperhatikan dan menanggapi kekuatan-kekuatan dari lingkungan eksternal yang terus menerus berkembang.
  Fungsi Manajemen dalam Manajemen Operasi
Kegiatan dalam manajemen operasi, seperti diketahui mencakup penggunaan fungsi manajemen, yaitu sebagai berikut :
a.     Fungsi perencanaan
Dalam perencanaan, manajer operasi menentukan tujuan subsistem operasi dari organisasi dan mengembangkan program, kebijakan dan prosedur yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu. Tahap ini mencakup penentuan peranan dan focus dari operasi, termasuk perencanaan produk, perencanaan fasilitas dan perencanaan penggunaan sumber daya produksi.
b.     Fungsi pengorganisasian
Dalam pengorganisasian, manajer operasi menentukan struktur individu, grup, seksi, bagian, divisi atau departemen dalam subsistem operasi untuk mencapai tujuan organisasi. Manajer operasi juga menentukan kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan operasi serta mengatur wewenang dan tanggung jawab yang diperlukan dalam melaksanakannya.
c.      Fungsi penggerakan
Fungsi ini dilaksanakan dengan memimpin, mengawasi dan memotivasi karyawan untuk melaksanakan tugas.
d.     Fungsi pengendalian
Fungsi ini dilakukan dengan mengembangkan estándar dan jaringan komunikasi yang diperlukan agar pengorganisasian dan penggerakan sesuai dengan yang direncanakan dan mencapai tujuan.


MANAJEMEN PEMASARAN
Manajemen pemasaran adalah suatu analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaranyang bermanfaat dengan pembeli untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi (M. Fuad, dkk. 2000). Manajemen pemasaran berupaya mempengaruhi tingkat, saat, dan karakter permintaan dengan cara yang akan membantu pencapaian tujuan organisasi. Karena itu manajemen pemasaran sering disebut juga sebagai manajemen permintaan.
Menurut penulis yang sama, terdapat lima konsep dalam manajemen pemasaran, yaitu:
1. Konsep Produksi
Konsep ini menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang terjangkau oleh kemampuan mereka. Konsep produksi ini merupakan alternatif yang tepat bila menghadapi dua macam situasi. Pertama, bila permintaan akan suatu produk melebihi pasokan, sehingga perlu diupayakan peningkatan produksi. Kedua, bila biaya tinggi sehingga produksi perlu diturunkan sambil melakukan perbaikan produktivitas.
2. Konsep Produk
Konsep ini berpegang teguh pada anggapan bahwa konsumen akan menyenangi produk yang menawarkan mutu, penampilan, maupun keistimewaan dibandingkan produk sejenis. Karena itu organisasi perlu mengadakan perbaikan-perbaikan produk yang berkesinambungan.

3. Konsep Penjualan
Konsep penjualan menekankan pada anggapan bahwa konsumen tidak akan membeli produk, jika organisasi tidak melakukan usaha-usaha promosi dan penjualan.
4. Konsep Pemasaran
Menurut konsep ini, kunci untuk mencapai keberhasilan sasaran organisasi adalah kejelian dalam menentukan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran, serta mengupayakan pemenuhan kepuasan yang lebih baik ketimbang apa yang dilakukan pesaing.
5. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan
Menurut konsep ini tugas organisasi berhubungan dengan penentuan kebutuhan, keinginan, serta minat pasar sasaran dan untuk memberikan kepuasan yang lebih efisien dan efektif daripada pesaing dengan cara mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat secara keseluruhan.
Fungsi Manajemen Pemasaran
 Fungsi manajemen pemasaran meliputi riset komunikasi, pengembangan produk, komunikasi promosi, distribusi, penetapan harga dan pemberian service. Semua kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui, melayani, memenuhi, dan memuaskan kebutuhan konsumen.
Berikut ini macam-macam strategi pemasaran properti yang tepat :
1. Memanfaatkan media promosi yang cukup efektif
    Melakukan promosi melalui beberapa media dan kegiatan yang familiar di lingkungan masyarakat. Anda juga bisa melakukannya melalui iklan di media massa seperti koran, tabloid, majalah serta radio.
2. Produk Berkualitas
    Sebaiknya perhatikan kebersihan lingkungan sekitar, faktor pencahayaan serta pemandangan alam disekelilingnya, kelengkapan legal document (surat izin bangunan), serta jaminan kenyamanan dan keamanan bagi para penghuninya.
3. Strategi Open House
    Strategi open house untuk menciptakan kepercayaan kepada konsumen. Konsumen lebih tertarik untuk mengunjungi langsung lokasi hunian yang ditawarkan sebelum akhirnya mereka memutuskan untuk membeli produk tersebut.
4. Memasarkan via online
    Pada saat ini, bisnis properti online mulai banyak peminatnya. Anda dapat menginformasikan produk Anda, memasang iklan bari ataupun banner di situs online lainnya, berbagai informasi mengenai perkembangan bisnis properti di forum-forum online. Pada saat ini pemasaran online banyak dilakukan karena hampir semua orang melakukan pembelian via online.
Tujuan Pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk yang di jual akan cocok sesuai dengan keinginan pelanggan,sehingga produk tersebut dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang harus di fikirkan selanjutnya adalah bagaimana membuat produk tersebut tersedia.
Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah salah satu cabang manajemen yang kegiatannya mengatur agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungna dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
Tugas dari manajemen produksi ada dua yakni
1. Merancang system produksi
2. Mengoperasikan suatu system produksi untuk memenuhi persyaratan produksi yang ditentukan.
Pengertian Produksi
Produksi adalah kegiatan perusahaan menghasilkan barang-barang atau jasa dari bahan-bahan atau sumber faktor produksi dengan tujuan untuk dijual lagi. Pengertian ini dapat memperluas lagi arti dan fungsi manajer dalam sistem produksi.
Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar. Jika dilihat dari keputusan yang harus diambil maka dibedakan menjadi;
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain
Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Perencanaan system produksi
Perencanaan operasi dan system pengendalian produksi
Fungsi dan Sistem Produksi dan Operasi
Yang dimaksud dengan sistem adalah merupakan suatu rangkaian unsur-unsur yang saling terkait dan dan tergantung serta saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang lainnya, yang keseluruhannya merupakan suatu kesatuan bagi pelaksanaan kegiatan bagi pencapaian suatu tujuan tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan menjadi keluaran.
Sistem produksi tidak hanya terdapat pada industri manufaktur, tetapi juga dalam industri jasa seperti perbankan, asuransi, pasar swalayan dan rumah sakit. Sistem produksi dan operasi dalam industri jasa menggunakan bauran yang berbeda dari masukan yang dipergunakan dalam industri manufaktur.
Sebagai contoh suatu perusahaan telekomunikasi dalam pengoperasiannya membutuhkan modal untuk suku cadang dan komponen elektronik serta peralatan yang terdapat dalam suatu bangunan, disamping peralatan transmissi suara melalui sistem kabel, menara microwave, station, computers dan operator telepon.

Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan bagian integral dari setiap perusahaan atau setiap organisasi besar yang bisa anda temukan sehari-hari.
Istilah Manajemen Sumber Daya Manusia, di sisi lain, merujuk kepada departemen yang menaungi kerja sistem hubungan antar pekerja di sebuah perusahaan, atau organisasi.
Jadi intinya, departemen ini terlibat dalam segala hal yang berkaitan dengan kesejahteraan, pendidikan karyawan, perekrutan tenaga kerja, dan analisis terhadap kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan karyawa.
Secara definitif bisa dikatakan bahwa MSDM adalah sebuah singkatan yang berkaitan secara langsung dengan fungsi organisasi yang mengatur berbagai topik seperti manajemen kinerja, kesehatan karyawan, kompensasi, gaji, pengembangan organisasi, keamanan, pelatihan pekerja, administrasi karyawan, dan komunikasi karyawan.
Tanggung Jawab Melekat
Bicara tentang sebuah sistem yang mengatur hubungan antar pekerja di sebuah perusahaan tentu juga akan berbicara mengenai kegiatan utama yang melibatkan kerja MSDM.
Berikut beberapa tanggung jawab kerja yang melekat pada bidang seperti MSDM:
• Desain Organisasi
• Manajemen penilaian kinerja tenaga kerja
• Pengaturan staff/pekerja
• Pengaturan sistem penghargaan, asas manfaat, dan kepatuhan
• Pengembangan organisasi dan karyawan
Melihat Lebih Dekat Tangung Jawab MSDM
Apa yang telah kita lihat sejauh ini adalah gambaran umum mengenai jenis tanggung jawab yang melekat di bawah MSDM. Tentu saja pada intinya ada bidang fokus yang meluas dan menjadi tanggung jawab yang mesti dikelola oleh MSDM.
Bidang-bidang tersebut meliputi beberapa rincian tanggung jawab, seperti:
• Pengorganisasian tugas. Ini terkait langsung dengan desain dan struktur organisasi dalam sebuah departemen atau kelompok. Fungsi yang melekat pada pengorganisasian tugas meliputi identifikasi fungsi pekerjaan, kompetensi, dan ketrampilan individu; tinjauan atas masalah organisasi dan memberikan rekomendasi perbaikan; dan terakhir, memimpin perubahan dan reorganisasi bila dibutuhkan.
• Pengorganisasian sumber daya. Pada poin kedua ini ada beberapa tanggung jawab yang diemban oleh MSDM, diantaranya menganalisa kebutuhan staf, menyewa/merekrut karyawan, pengembangan karyawan, pengembangan karyawan.
Selain itu, pengorganisasian sumber daya juga terkait dengan penyebaran iklan rekrutmen dan wawancara, sampai kepada pengelolaan kontrak kerja. MSDM juga bertanggung jawab mengelola pemberhentian karyawan, orientasi karyawan, pensiun, dan pengunduran diri.
• Manajemen kinerja. Ini berkaitan langsung dengan kriteria yang dipakai untuk menentukan penilaian terhadap kinerja karyawan.
Artinya MSDM akan memonitor, mengukur, mengevaluasi dan mendokumentasikan kinerja dan hasilnya terhadap kemajuan/kemunduran organisasi.
Poin ini juga mengisyaratkan bahwa MSDM merupakan bagian dari sistem yang bertugas mengidentifikasi masalah kinerja, dan mengkoordinasikan serta memfasilitasi tindakan pendisiplinan bila diperlukan.
• Pengembangan karyawan. Bagian ini terkait dengan segala hal tentang pengembangan karir, pelatihan dan pembinaan, serta memantau proses pelatihan dan hasilnya. Bagian ini sekaligus juga mengimplementasikan sejumlah analisis tentang kebutuhan pelatihan.
• Manajemen penghargaan. Bagian ini mengisyaratkan sejumlah tanggung jawab dalam membangun sistem pengupahan yang seadil-adilnya.
Ini juga terkait dengan perencanaan sistem keingan seperti pembayaran berdasarkan insentif tertentu, pembagian keuntungan berdasarkan kompetensi, kontribusi, maupun kinerja. Tanggung jawab soal pembagian pensiun dan bonus juga dicakup oleh poin ini.
Ada lebih banyak cakupan tanggung jawab yang mesti diemban oleh MSDM, yang tentu saja terkait dengan dokumentasi prestasi karyawan, keamanan pekerja, dan juga kesehatan karyawan. Dengan memahami sejumlah fungsi di atas, Anda akan melihat bahwa peran MSDM sangat krusial karena meliputi seluruh aspek pengaturan aset perusahaan atau organisasi yang hadir dalam bentuk pekerja/karyawan.
Tugas MSDM adalah mengatur dan memastikan supaya jembatan yang menghubungkan perusahaan dan karyawan bisa terbangun dengan baik, kokoh, dan mendatangkan manfaat besar bagi perusahaan.


Manajemen Keuangan
 Manajemen Keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakannya se-efektif, se-efisien, seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba
Tanggung Jawab Manager Keuangan
Aktivitas perusahaan ditinjau dari sudut manajemen keuangan menjadi tugas manajer keuangan. Tugasnya antara lain adalah
1. Perolehan dana dengan biaya murah.
2. Penggunaan dana efektif dan efisien
3. analisis laporan keuangan
4. analisis lingkungan Internal dan eksternal yang berhubungan dengan keputusan rutin.
Berdasarkan tugas tersebut, manajemen keuangan memiliki tujuan antara lain adalah ;
1. Memaksimalkan nilai perusahaan
2. Membina relasi dengan pasar modal dan pasar uang
5. Sifat Dasar Perusahaan
Tujuan perusahaan adalah mencari laba dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam kegiatannya mencari laba,pemilik memberi wewenang kepada manajemen untuk melaksanakannya. Dalam usahanya memperoleh laba manajemen harus berprilaku:
1. Memaksimumkan nilai perusahaan, artinya manajemen harus mengahasilkan laba lebih besar dari biaya modal yang digunakannya.
2. Tanggung jawab sosial, artinya dalam mencari laba, manajemen tidak boleh merusak lingkungan alam,sosial, dan budaya.
3. Etika, artinya manajemen dalam mengusahakan laba harus tunduk pada norma-norma sosial di lingkungan mereka bekerja dan tidak boleh menipu masyarakat konsumen.
Peranan Manajemen  Keuangan
Manajemen keuangan memiliki peran dalam kehidupan perusahaan ditentukan oleh perkembangan ekonomi kapitalisme. Pada awal lahirnya kapitalisme sebagai system ekonomi pada abad 18, manajemen keuangan hanya membahas topic rugi-laba. Selanjutnya berturut-turut ia memiliki peranan antara lain sebagai berikut :
1. Tahun 1900 awal : Penerbit surat berharga
2. Tahun 1930 – 1940 : kebangkrutan, reorganisasi
3. Tahun 1940 – 1950 : anggaran & internal audit
4. Tahun 1950 – 1970 : eksternal perusahaan
5. Tahun 1970 – 1980 : inflasi
6. Tahun 1980 – 1990 : krisis ekonomi keuangan
7. Tahun 1990 – sekarang : globalisasi

Kesimpulan:Jadi Manajemen itu sangat berpengaruh pada kinerja suatu perusahaan,setiap perusahaan wajib mempunya manajemen seperti diatas sehingga kinerja perusahaan memuaskan jika tidak ada manajemen yg seperti itu maka perusahaan sama saja sudah hancur dan juga memilih seorang manajer itu harus teliti dan sesuai dengan bidangnya karena kalau tidak sesuai akan tak nyaman menjalan kan tugas nya sebagai manajer