Manajemen Operasional
Yang dimaksud Operasi adalah suatu aktivitas dalam mentransformasikan input – input menjadi output – output yang dapat menambah nilai pada barang atau jasa.
Menurut Anoraga(2009)Manajemen operasional adalah seluruh aktivitas untuk mengatur dan mengkoordinir faktor – faktor produksi secara efektif dan efisien untuk dapat menciptakan dan menambah nilai dan benefit dari produk (barang atau jasa) yang dihasilkan oleh sebuah organisasi.
Render dan Heizer (2005 : 2)mendefinisikan Manajemen Operasional adalahSerangkaian kegiatan yang membuat barang dan jasa melalui perubahan dari masukan dan keluaran.
Russel and Taylor (2002) dalam Murdifin Haming (2003 : 17)mendefinisikan Manajemen Operasional adalah Fungsi atau sistem yang melakukan kegiatan proses pengolahan masukan keluaran dengan nilai tambah yang besar.
Menurut Eddy Herjanto (2007) Manajemen operasi adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan pembuatan barang, jasa, dan kombinasinya, melalui proses transformasi dari sumber daya produksi menjadi keluaran yang diinginkan.
Suryadi Prawirosentono (2001) mendefinisikan Manajemen produksi (operasi) adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan dari urutan berbagai kegiatan untuk membuat barang (produk) yang berasal dari bahan baku dan bahan penolong lain.
Agus Ahyari mengartikan Manajemen operasi merupakan proses kegiatan untuk mengadakan perencanaan,pengorganisasian,pengarahan,pengkoordinasian dari produksi dan proses produksi.
Aquilano (2001) Mendefinisikan Manajemen Operasional sebagai suatu proses perancangan, pengoperasian dan pengembangan dari sistem yang menghasilkan produk atau jasa utama perusahaan.
Yang dimaksud Operasi adalah suatu aktivitas dalam mentransformasikan input – input menjadi output – output yang dapat menambah nilai pada barang atau jasa.
Menurut Anoraga(2009)Manajemen operasional adalah seluruh aktivitas untuk mengatur dan mengkoordinir faktor – faktor produksi secara efektif dan efisien untuk dapat menciptakan dan menambah nilai dan benefit dari produk (barang atau jasa) yang dihasilkan oleh sebuah organisasi.
Render dan Heizer (2005 : 2)mendefinisikan Manajemen Operasional adalahSerangkaian kegiatan yang membuat barang dan jasa melalui perubahan dari masukan dan keluaran.
Russel and Taylor (2002) dalam Murdifin Haming (2003 : 17)mendefinisikan Manajemen Operasional adalah Fungsi atau sistem yang melakukan kegiatan proses pengolahan masukan keluaran dengan nilai tambah yang besar.
Menurut Eddy Herjanto (2007) Manajemen operasi adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan pembuatan barang, jasa, dan kombinasinya, melalui proses transformasi dari sumber daya produksi menjadi keluaran yang diinginkan.
Suryadi Prawirosentono (2001) mendefinisikan Manajemen produksi (operasi) adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan dari urutan berbagai kegiatan untuk membuat barang (produk) yang berasal dari bahan baku dan bahan penolong lain.
Agus Ahyari mengartikan Manajemen operasi merupakan proses kegiatan untuk mengadakan perencanaan,pengorganisasian,pengarahan,pengkoordinasian dari produksi dan proses produksi.
Aquilano (2001) Mendefinisikan Manajemen Operasional sebagai suatu proses perancangan, pengoperasian dan pengembangan dari sistem yang menghasilkan produk atau jasa utama perusahaan.
Menurut (Anoraga, 2009) proses
transformasi dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Alter (mengubah)
2. Transport
3. Store (penyimpangan)
4. Inspect (memeriksa)
Dalam melakukan keempat proses transformasi di atas tentunya dibutuhkan peran dari manajer operasi yang dapat mengarahkan berbagai masukan (input) agar dapat memproduksi berbagai keluaran (output) dengan jumlah yang sesuai dengan permintaan konsumen, selain itu juga memperhatikan dan menanggapi kekuatan-kekuatan dari lingkungan eksternal yang terus menerus berkembang.
1. Alter (mengubah)
2. Transport
3. Store (penyimpangan)
4. Inspect (memeriksa)
Dalam melakukan keempat proses transformasi di atas tentunya dibutuhkan peran dari manajer operasi yang dapat mengarahkan berbagai masukan (input) agar dapat memproduksi berbagai keluaran (output) dengan jumlah yang sesuai dengan permintaan konsumen, selain itu juga memperhatikan dan menanggapi kekuatan-kekuatan dari lingkungan eksternal yang terus menerus berkembang.
Fungsi
Manajemen dalam Manajemen Operasi
Kegiatan
dalam manajemen operasi, seperti diketahui mencakup penggunaan fungsi manajemen,
yaitu sebagai berikut :
a. Fungsi
perencanaan
Dalam perencanaan,
manajer operasi menentukan tujuan subsistem operasi dari organisasi dan
mengembangkan program, kebijakan dan prosedur yang diperlukan untuk mencapai
tujuan itu. Tahap ini mencakup penentuan peranan dan focus dari operasi,
termasuk perencanaan produk, perencanaan fasilitas dan perencanaan penggunaan
sumber daya produksi.
b. Fungsi
pengorganisasian
Dalam
pengorganisasian, manajer operasi menentukan struktur individu, grup, seksi,
bagian, divisi atau departemen dalam subsistem operasi untuk mencapai tujuan
organisasi. Manajer operasi juga menentukan kebutuhan sumber daya yang
diperlukan untuk mencapai tujuan operasi serta mengatur wewenang dan tanggung
jawab yang diperlukan dalam melaksanakannya.
c. Fungsi
penggerakan
Fungsi ini
dilaksanakan dengan memimpin, mengawasi dan memotivasi karyawan untuk
melaksanakan tugas.
d. Fungsi
pengendalian
Fungsi ini
dilakukan dengan mengembangkan estándar dan jaringan komunikasi yang diperlukan
agar pengorganisasian dan penggerakan sesuai dengan yang direncanakan dan
mencapai tujuan.
MANAJEMEN
PEMASARAN
Manajemen pemasaran adalah suatu analisis,
perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang
untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaranyang bermanfaat
dengan pembeli untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi (M. Fuad, dkk. 2000).
Manajemen pemasaran berupaya mempengaruhi tingkat, saat, dan karakter
permintaan dengan cara yang akan membantu pencapaian tujuan organisasi. Karena
itu manajemen pemasaran sering disebut juga sebagai manajemen permintaan.
Menurut penulis yang sama, terdapat lima konsep
dalam manajemen pemasaran, yaitu:
1. Konsep Produksi
Konsep ini menyatakan bahwa konsumen akan menyukai
produk yang terjangkau oleh kemampuan mereka. Konsep produksi ini merupakan
alternatif yang tepat bila menghadapi dua macam situasi. Pertama, bila
permintaan akan suatu produk melebihi pasokan, sehingga perlu diupayakan
peningkatan produksi. Kedua, bila biaya tinggi sehingga produksi perlu
diturunkan sambil melakukan perbaikan produktivitas.
2. Konsep Produk
Konsep ini berpegang teguh pada anggapan bahwa
konsumen akan menyenangi produk yang menawarkan mutu, penampilan, maupun
keistimewaan dibandingkan produk sejenis. Karena itu organisasi perlu
mengadakan perbaikan-perbaikan produk yang berkesinambungan.
3. Konsep Penjualan
Konsep penjualan menekankan pada anggapan bahwa
konsumen tidak akan membeli produk, jika organisasi tidak melakukan usaha-usaha
promosi dan penjualan.
4. Konsep Pemasaran
Menurut konsep ini, kunci untuk mencapai
keberhasilan sasaran organisasi adalah kejelian dalam menentukan kebutuhan dan
keinginan pasar sasaran, serta mengupayakan pemenuhan kepuasan yang lebih baik
ketimbang apa yang dilakukan pesaing.
5. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan
Menurut konsep ini tugas organisasi berhubungan
dengan penentuan kebutuhan, keinginan, serta minat pasar sasaran dan untuk
memberikan kepuasan yang lebih efisien dan efektif daripada pesaing dengan cara
mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat secara
keseluruhan.
Fungsi Manajemen Pemasaran
Fungsi manajemen pemasaran meliputi
riset komunikasi, pengembangan produk, komunikasi promosi, distribusi,
penetapan harga dan pemberian service. Semua kegiatan ini dilakukan untuk
mengetahui, melayani, memenuhi, dan memuaskan kebutuhan konsumen.
Berikut ini macam-macam strategi pemasaran properti yang tepat :
1. Memanfaatkan media promosi yang cukup efektif
Melakukan promosi melalui beberapa media dan kegiatan yang familiar di lingkungan masyarakat. Anda juga bisa melakukannya melalui iklan di media massa seperti koran, tabloid, majalah serta radio.
2. Produk Berkualitas
Sebaiknya perhatikan kebersihan lingkungan sekitar, faktor pencahayaan serta pemandangan alam disekelilingnya, kelengkapan legal document (surat izin bangunan), serta jaminan kenyamanan dan keamanan bagi para penghuninya.
3. Strategi Open House
Strategi open house untuk menciptakan kepercayaan kepada konsumen. Konsumen lebih tertarik untuk mengunjungi langsung lokasi hunian yang ditawarkan sebelum akhirnya mereka memutuskan untuk membeli produk tersebut.
4. Memasarkan via online
Pada saat ini, bisnis properti online mulai banyak peminatnya. Anda dapat menginformasikan produk Anda, memasang iklan bari ataupun banner di situs online lainnya, berbagai informasi mengenai perkembangan bisnis properti di forum-forum online. Pada saat ini pemasaran online banyak dilakukan karena hampir semua orang melakukan pembelian via online.
Berikut ini macam-macam strategi pemasaran properti yang tepat :
1. Memanfaatkan media promosi yang cukup efektif
Melakukan promosi melalui beberapa media dan kegiatan yang familiar di lingkungan masyarakat. Anda juga bisa melakukannya melalui iklan di media massa seperti koran, tabloid, majalah serta radio.
2. Produk Berkualitas
Sebaiknya perhatikan kebersihan lingkungan sekitar, faktor pencahayaan serta pemandangan alam disekelilingnya, kelengkapan legal document (surat izin bangunan), serta jaminan kenyamanan dan keamanan bagi para penghuninya.
3. Strategi Open House
Strategi open house untuk menciptakan kepercayaan kepada konsumen. Konsumen lebih tertarik untuk mengunjungi langsung lokasi hunian yang ditawarkan sebelum akhirnya mereka memutuskan untuk membeli produk tersebut.
4. Memasarkan via online
Pada saat ini, bisnis properti online mulai banyak peminatnya. Anda dapat menginformasikan produk Anda, memasang iklan bari ataupun banner di situs online lainnya, berbagai informasi mengenai perkembangan bisnis properti di forum-forum online. Pada saat ini pemasaran online banyak dilakukan karena hampir semua orang melakukan pembelian via online.
Tujuan Pemasaran
adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk yang di
jual akan cocok sesuai dengan keinginan pelanggan,sehingga produk tersebut
dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap
membeli sehingga yang harus di fikirkan selanjutnya adalah bagaimana membuat
produk tersebut tersedia.
Manajemen
Produksi
Manajemen produksi adalah salah satu cabang
manajemen yang kegiatannya mengatur agar dapat menciptakan dan menambah
kegunaan suatu barang dan jasa. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat
keputusan-keputusan yang berhubungna dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan
agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan.
Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang
berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau
perusahaan.
Tugas dari manajemen produksi ada dua yakni
1. Merancang system produksi
2. Mengoperasikan suatu system produksi untuk memenuhi persyaratan produksi yang ditentukan.
1. Merancang system produksi
2. Mengoperasikan suatu system produksi untuk memenuhi persyaratan produksi yang ditentukan.
Pengertian
Produksi
Produksi adalah kegiatan perusahaan menghasilkan
barang-barang atau jasa dari bahan-bahan atau sumber faktor produksi dengan
tujuan untuk dijual lagi. Pengertian ini dapat memperluas lagi arti dan fungsi
manajer dalam sistem produksi.
Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen
Produksi
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara
terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling
utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager).
Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang
manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat
diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap
alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik.
Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih
serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar. Jika
dilihat dari keputusan yang harus diambil maka dibedakan menjadi;
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain
Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Perencanaan system produksi
Perencanaan operasi dan system pengendalian produksi
Fungsi dan Sistem Produksi dan Operasi
Yang dimaksud dengan sistem adalah merupakan suatu rangkaian unsur-unsur
yang saling terkait dan dan tergantung serta saling pengaruh-mempengaruhi satu
dengan yang lainnya, yang keseluruhannya merupakan suatu kesatuan bagi
pelaksanaan kegiatan bagi pencapaian suatu tujuan tertentu. Sedangkan yang
dimaksud dengan sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan
unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu dan menyeluruh dalam
pentransformasian masukan menjadi keluaran.
Sistem produksi tidak hanya terdapat pada industri manufaktur, tetapi juga
dalam industri jasa seperti perbankan, asuransi, pasar swalayan dan rumah
sakit. Sistem produksi dan operasi dalam industri jasa menggunakan bauran yang
berbeda dari masukan yang dipergunakan dalam industri manufaktur.
Sebagai contoh suatu perusahaan telekomunikasi dalam pengoperasiannya membutuhkan modal untuk suku cadang dan komponen elektronik serta peralatan yang terdapat dalam suatu bangunan, disamping peralatan transmissi suara melalui sistem kabel, menara microwave, station, computers dan operator telepon.
Sebagai contoh suatu perusahaan telekomunikasi dalam pengoperasiannya membutuhkan modal untuk suku cadang dan komponen elektronik serta peralatan yang terdapat dalam suatu bangunan, disamping peralatan transmissi suara melalui sistem kabel, menara microwave, station, computers dan operator telepon.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya
Manusia (MSDM) merupakan bagian integral dari setiap perusahaan atau setiap
organisasi besar yang bisa anda temukan sehari-hari.
Istilah Manajemen Sumber
Daya Manusia, di sisi lain, merujuk kepada departemen yang menaungi kerja
sistem hubungan antar pekerja di sebuah perusahaan, atau organisasi.
Jadi intinya, departemen ini
terlibat dalam segala hal yang berkaitan dengan kesejahteraan, pendidikan
karyawan, perekrutan tenaga kerja, dan analisis terhadap kebijakan perusahaan
yang berkaitan dengan karyawa.
Secara definitif bisa
dikatakan bahwa MSDM adalah sebuah singkatan yang berkaitan secara langsung
dengan fungsi organisasi yang mengatur berbagai topik seperti manajemen
kinerja, kesehatan karyawan, kompensasi, gaji, pengembangan organisasi,
keamanan, pelatihan pekerja, administrasi karyawan, dan komunikasi karyawan.
Tanggung Jawab Melekat
Bicara tentang sebuah sistem yang mengatur hubungan antar pekerja di sebuah perusahaan tentu juga akan berbicara mengenai kegiatan utama yang melibatkan kerja MSDM.
Bicara tentang sebuah sistem yang mengatur hubungan antar pekerja di sebuah perusahaan tentu juga akan berbicara mengenai kegiatan utama yang melibatkan kerja MSDM.
Berikut beberapa tanggung
jawab kerja yang melekat pada bidang seperti MSDM:
• Desain Organisasi
• Manajemen penilaian kinerja tenaga kerja
• Pengaturan staff/pekerja
• Pengaturan sistem penghargaan, asas manfaat, dan kepatuhan
• Pengembangan organisasi dan karyawan
• Manajemen penilaian kinerja tenaga kerja
• Pengaturan staff/pekerja
• Pengaturan sistem penghargaan, asas manfaat, dan kepatuhan
• Pengembangan organisasi dan karyawan
Melihat Lebih Dekat Tangung
Jawab MSDM
Apa yang telah kita lihat sejauh ini adalah gambaran umum mengenai jenis tanggung jawab yang melekat di bawah MSDM. Tentu saja pada intinya ada bidang fokus yang meluas dan menjadi tanggung jawab yang mesti dikelola oleh MSDM.
Apa yang telah kita lihat sejauh ini adalah gambaran umum mengenai jenis tanggung jawab yang melekat di bawah MSDM. Tentu saja pada intinya ada bidang fokus yang meluas dan menjadi tanggung jawab yang mesti dikelola oleh MSDM.
Bidang-bidang tersebut
meliputi beberapa rincian tanggung jawab, seperti:
• Pengorganisasian tugas.
Ini terkait langsung dengan desain dan struktur organisasi dalam sebuah
departemen atau kelompok. Fungsi yang melekat pada pengorganisasian tugas
meliputi identifikasi fungsi pekerjaan, kompetensi, dan ketrampilan individu;
tinjauan atas masalah organisasi dan memberikan rekomendasi perbaikan; dan
terakhir, memimpin perubahan dan reorganisasi bila dibutuhkan.
• Pengorganisasian sumber
daya. Pada poin kedua ini ada beberapa tanggung jawab yang diemban oleh MSDM,
diantaranya menganalisa kebutuhan staf, menyewa/merekrut karyawan, pengembangan
karyawan, pengembangan karyawan.
Selain itu, pengorganisasian
sumber daya juga terkait dengan penyebaran iklan rekrutmen dan wawancara,
sampai kepada pengelolaan kontrak kerja. MSDM juga bertanggung jawab mengelola
pemberhentian karyawan, orientasi karyawan, pensiun, dan pengunduran diri.
• Manajemen kinerja. Ini
berkaitan langsung dengan kriteria yang dipakai untuk menentukan penilaian
terhadap kinerja karyawan.
Artinya MSDM akan memonitor,
mengukur, mengevaluasi dan mendokumentasikan kinerja dan hasilnya terhadap
kemajuan/kemunduran organisasi.
Poin ini juga mengisyaratkan
bahwa MSDM merupakan bagian dari sistem yang bertugas mengidentifikasi masalah
kinerja, dan mengkoordinasikan serta memfasilitasi tindakan pendisiplinan bila
diperlukan.
• Pengembangan karyawan.
Bagian ini terkait dengan segala hal tentang pengembangan karir, pelatihan dan
pembinaan, serta memantau proses pelatihan dan hasilnya. Bagian ini sekaligus
juga mengimplementasikan sejumlah analisis tentang kebutuhan pelatihan.
• Manajemen penghargaan.
Bagian ini mengisyaratkan sejumlah tanggung jawab dalam membangun sistem
pengupahan yang seadil-adilnya.
Ini juga terkait
dengan perencanaan sistem keingan seperti pembayaran berdasarkan insentif
tertentu, pembagian keuntungan berdasarkan kompetensi, kontribusi, maupun
kinerja. Tanggung jawab soal
pembagian pensiun dan bonus juga dicakup oleh poin ini.
Ada lebih banyak cakupan
tanggung jawab yang mesti diemban oleh MSDM, yang tentu saja terkait dengan
dokumentasi prestasi karyawan, keamanan pekerja, dan juga kesehatan karyawan. Dengan memahami sejumlah fungsi di atas, Anda akan melihat
bahwa peran MSDM sangat krusial karena meliputi seluruh aspek pengaturan aset
perusahaan atau organisasi yang hadir dalam bentuk pekerja/karyawan.
Tugas MSDM adalah mengatur dan memastikan supaya
jembatan yang menghubungkan perusahaan dan karyawan bisa terbangun dengan baik,
kokoh, dan mendatangkan manfaat besar bagi perusahaan.
Manajemen
Keuangan
Manajemen
Keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh
sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakannya se-efektif, se-efisien,
seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba
Tanggung Jawab Manager Keuangan
Aktivitas perusahaan ditinjau dari sudut manajemen keuangan menjadi tugas manajer keuangan. Tugasnya antara lain adalah
1. Perolehan dana dengan biaya murah.
2. Penggunaan dana efektif dan efisien
3. analisis laporan keuangan
4. analisis lingkungan Internal dan eksternal yang berhubungan dengan keputusan rutin.
Tanggung Jawab Manager Keuangan
Aktivitas perusahaan ditinjau dari sudut manajemen keuangan menjadi tugas manajer keuangan. Tugasnya antara lain adalah
1. Perolehan dana dengan biaya murah.
2. Penggunaan dana efektif dan efisien
3. analisis laporan keuangan
4. analisis lingkungan Internal dan eksternal yang berhubungan dengan keputusan rutin.
Berdasarkan tugas tersebut, manajemen keuangan
memiliki tujuan antara lain adalah ;
1. Memaksimalkan nilai perusahaan
2. Membina relasi dengan pasar modal dan pasar uang
5. Sifat Dasar Perusahaan
1. Memaksimalkan nilai perusahaan
2. Membina relasi dengan pasar modal dan pasar uang
5. Sifat Dasar Perusahaan
Tujuan
perusahaan adalah
mencari laba dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam kegiatannya
mencari laba,pemilik memberi wewenang kepada manajemen untuk melaksanakannya.
Dalam usahanya memperoleh laba manajemen harus berprilaku:
1. Memaksimumkan nilai perusahaan, artinya manajemen harus mengahasilkan laba lebih besar dari biaya modal yang digunakannya.
2. Tanggung jawab sosial, artinya dalam mencari laba, manajemen tidak boleh merusak lingkungan alam,sosial, dan budaya.
3. Etika, artinya manajemen dalam mengusahakan laba harus tunduk pada norma-norma sosial di lingkungan mereka bekerja dan tidak boleh menipu masyarakat konsumen.
1. Memaksimumkan nilai perusahaan, artinya manajemen harus mengahasilkan laba lebih besar dari biaya modal yang digunakannya.
2. Tanggung jawab sosial, artinya dalam mencari laba, manajemen tidak boleh merusak lingkungan alam,sosial, dan budaya.
3. Etika, artinya manajemen dalam mengusahakan laba harus tunduk pada norma-norma sosial di lingkungan mereka bekerja dan tidak boleh menipu masyarakat konsumen.
Peranan
Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan memiliki peran dalam kehidupan perusahaan ditentukan oleh perkembangan ekonomi kapitalisme. Pada awal lahirnya kapitalisme sebagai system ekonomi pada abad 18, manajemen keuangan hanya membahas topic rugi-laba. Selanjutnya berturut-turut ia memiliki peranan antara lain sebagai berikut :
1. Tahun 1900 awal : Penerbit surat berharga
2. Tahun 1930 – 1940 : kebangkrutan, reorganisasi
3. Tahun 1940 – 1950 : anggaran & internal audit
4. Tahun 1950 – 1970 : eksternal perusahaan
5. Tahun 1970 – 1980 : inflasi
6. Tahun 1980 – 1990 : krisis ekonomi keuangan
7. Tahun 1990 – sekarang : globalisasi
Manajemen keuangan memiliki peran dalam kehidupan perusahaan ditentukan oleh perkembangan ekonomi kapitalisme. Pada awal lahirnya kapitalisme sebagai system ekonomi pada abad 18, manajemen keuangan hanya membahas topic rugi-laba. Selanjutnya berturut-turut ia memiliki peranan antara lain sebagai berikut :
1. Tahun 1900 awal : Penerbit surat berharga
2. Tahun 1930 – 1940 : kebangkrutan, reorganisasi
3. Tahun 1940 – 1950 : anggaran & internal audit
4. Tahun 1950 – 1970 : eksternal perusahaan
5. Tahun 1970 – 1980 : inflasi
6. Tahun 1980 – 1990 : krisis ekonomi keuangan
7. Tahun 1990 – sekarang : globalisasi
Kesimpulan:Jadi Manajemen itu sangat berpengaruh pada kinerja suatu
perusahaan,setiap perusahaan wajib mempunya manajemen seperti diatas sehingga
kinerja perusahaan memuaskan jika tidak ada manajemen yg seperti itu maka
perusahaan sama saja sudah hancur dan juga memilih seorang manajer itu harus
teliti dan sesuai dengan bidangnya karena kalau tidak sesuai akan tak nyaman
menjalan kan tugas nya sebagai manajer