Nama Kelompok :
1.
Amanda Novi Siwi Anggrini Eka Putri
2.
Carina Suri
3.
M.Waridan
4.
Piani Akustik
5.
Rian Kurnia Nugraha
6.
Risma
7.
Rizki Amelia
8.
Rizky Kautsar
9.
Sendy Sintia
10.
Wahyudi S
Kelas
: 3EB34
KOPERASI
DI INDONESIA SULIT BERKEMBANG
Koperasi
sangat diperlukan di dalam Negara yang berkembang. Koperasi merupakan badan
usaha bersama yang bertumpu pada prinsip ekonomi kerakyatan yang berdasarkan
atas asas kekeluargaan. upaya pemerintah untuk memberdayakan Koperasi seolah
tidak pernah habis. Bahkan, bisa dinilai, mungkin amat memanjakan. Berbagai
paket program bantuan dari pemerintah seperti kredit program: KKop, Kredit
Usaha Tani (KUT), pengalihan saham (satu persen) dari perusahaan besar ke
Koperasi, skim program KUK dari bank dan Kredit Ketahanan Pangan (KKP) yang
merupakan kredit komersial dari perbankan, Permodalan Nasional Madani (PNM),
terus mengalir untuk memberdayakan gerakan ekonomi kerakyatan ini. Namun,
kenyataannya, Koperasi masih saja melekat dengan stigma ekonomi marjinal,
pelaku bisnis yang perlu “dikasihani”.
1.
Koperasi saat ini Kurang diminati
Karena
sejauh ini koperasi sangat kurang peminatnya,pada umumnya tingkat kemampuan dan
profesionalisme sumber daya manusia yang belum memadai.adanya asusmi yang
berkembang, Hal ini dikarenakan koperasi dimanjakan oleh pemerintah, yaitu
lewat bantuan dana segar tanpa adanya pengawasan terhadap dana bantuan itu.
Ditambah dengan tidak wajibnya koperasi untuk mengembalikan pinjaman tersebut.
Hal I ni tentunya akan membuat koperasi terdidik menjadi manja dikarenakan
selalu hanya menunggu bantuan dari pemerintah. Koperasi yang sudah terdidik
manja ini tentunya akan susah berkembang dan kurang mampu untuk bersaing,
karena koperasi tidak bisa mandiri. Koperasi akan mempunyai mindset
apabila dana di dalam koperasi tidak cukup maka akan mendapatkan dana bantuan
pinjaman dari pemerintah, sehungga anggota di dalam koperasi itu malah
bersantai,Bukannya memikirkan jalan keluarnya.
2.
Keterbatasan Modal
Masalah
permodalan bisa dikarenakan kurang kepercayaan anggota terhadap kepengurusan
koperasi yang bedampak pada proses kegiatan simpan – pinjam para anggota,
padahal itu adalah sumber dana pokok bagi perkoperasian untuk mengembangkan
usaha – usahanya untuk mencari tambahan keuntungan atau hasil usaha.dan bisa
juga karena Masalah modal pihak yang paling bersangkutan adalah pemerintah. Di
sini pemerintah yang memiliki modal cukup besar. Dengan pemberian modal
koperasi dapat memperluas usahanya sehingga dapat bertahan dan bisa berkembang.
3.
SDM (Sumber Daya Manusia)
Sumber
daya manusia yang dimaksud adalah seluruh pengurus koperasi.lebih cenderung
sering kita jumpai seluruh pengurus koperasi seperti tokoh masyarakat yang
merangkap jabatan seperti RT dan lain-lainnya.sehingga koperasi tidak berjalan
karena tidak fokus dan tidak memahami perkembangan zaman.jadi pengarahan
koperasi sangat diperlukan bagi generasi muda melalui pendidikan tentang
koperasi agar dapat berpartisispasi di dalamnya. Partisipasi merupakan faktor
yang penting dalam mendukung perkembangan koperasi.