Data diri:

Rian Kurnia Nugraha
29214221
3EB34

Selasa, 06 Desember 2016

Tugas Pertemuan ke 3 Softskill Pengulangan Ekonomi Koperasi



Nama Kelompok :
1.      Amanda Novi Siwi Anggrini Eka Putri
2.      Carina Suri
3.      M.Waridan
4.      Piani Akustik
5.      Rian Kurnia Nugraha
6.      Risma
7.      Rizki Amelia
8.      Rizky Kautsar
9.      Sendy Sintia
10.  Wahyudi S
Kelas   : 3EB34

KOPERASI DI INDONESIA SULIT BERKEMBANG
            Koperasi sangat diperlukan di dalam Negara yang berkembang. Koperasi merupakan badan usaha bersama yang bertumpu pada prinsip ekonomi kerakyatan yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. upaya pemerintah untuk memberdayakan Koperasi seolah tidak pernah habis. Bahkan, bisa dinilai, mungkin amat memanjakan. Berbagai paket program bantuan dari pemerintah seperti kredit program: KKop, Kredit Usaha Tani (KUT), pengalihan saham (satu persen) dari perusahaan besar ke Koperasi, skim program KUK dari bank dan Kredit Ketahanan Pangan (KKP) yang merupakan kredit komersial dari perbankan, Permodalan Nasional Madani (PNM), terus mengalir untuk memberdayakan gerakan ekonomi kerakyatan ini. Namun, kenyataannya, Koperasi masih saja melekat dengan stigma ekonomi marjinal, pelaku bisnis yang perlu “dikasihani”.

1.      Koperasi saat ini Kurang diminati
Karena sejauh ini koperasi sangat kurang peminatnya,pada umumnya tingkat kemampuan dan profesionalisme sumber daya manusia yang belum memadai.adanya asusmi yang berkembang, Hal ini dikarenakan koperasi dimanjakan oleh pemerintah, yaitu lewat bantuan dana segar tanpa adanya pengawasan terhadap dana bantuan itu. Ditambah dengan tidak wajibnya koperasi untuk mengembalikan pinjaman tersebut. Hal I ni tentunya akan membuat koperasi terdidik menjadi manja dikarenakan selalu hanya menunggu bantuan dari pemerintah. Koperasi yang sudah terdidik manja ini tentunya akan susah berkembang dan kurang mampu untuk bersaing, karena koperasi tidak bisa mandiri. Koperasi akan mempunyai mindset apabila dana di dalam koperasi tidak cukup maka akan mendapatkan dana bantuan pinjaman dari pemerintah, sehungga anggota di dalam koperasi itu malah bersantai,Bukannya memikirkan jalan keluarnya.

2.      Keterbatasan Modal
Masalah permodalan bisa dikarenakan kurang kepercayaan anggota terhadap kepengurusan koperasi yang bedampak pada proses kegiatan simpan – pinjam para anggota, padahal itu adalah sumber dana pokok bagi perkoperasian untuk mengembangkan usaha – usahanya untuk mencari tambahan keuntungan atau hasil usaha.dan bisa juga karena Masalah modal pihak yang paling bersangkutan adalah pemerintah. Di sini pemerintah yang memiliki modal cukup besar. Dengan pemberian modal koperasi dapat memperluas usahanya sehingga dapat bertahan dan bisa berkembang.

3.      SDM (Sumber Daya Manusia)
Sumber daya manusia yang dimaksud adalah seluruh pengurus koperasi.lebih cenderung sering kita jumpai seluruh pengurus koperasi seperti tokoh masyarakat yang merangkap jabatan seperti RT dan lain-lainnya.sehingga koperasi tidak berjalan karena tidak fokus dan tidak memahami perkembangan zaman.jadi pengarahan koperasi sangat diperlukan bagi generasi muda melalui pendidikan tentang koperasi agar dapat berpartisispasi di dalamnya. Partisipasi merupakan faktor yang penting dalam mendukung perkembangan koperasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar